Minggu, 02 Mei 2010

PIDATO PEMBUKAAN KONGRES II FRONT PEPERA WEST PAPUA-INDONESIA

EKSEKUTIF NASIONAL FRONT PERSATUAN PERJUANGAN RAKYAT PAPUA BARAT
 (EKNAS FRONT PEPERA PB)
Sekretariat: Dok V Jayapura - Papua

PIDATO PEMBUKAAN KONGRES II
FRONT PERSATUAN PERJUANGAN RAKYAT PAPUA BARAT
                                                                                                                                
“Bersama Sejarah Sang Bintang Kejora”

Yang terhormat para Pimpinan Elemen Gerakan Pembebasan Nasional Papua Barat
Yang terhormat para Badan Pengurus Pusat Front PEPERA PB
Yang terhormat para delegasi Wilayah Front PEPERA PB
Yang terhormat pada pemantau dan kader serta simpatisan

Pertama-tama marilah kita menaikan puji dan syukur kehadirat Allah kami, moyang bangsa Papua atas perlindungan dan rahmat-Nya maka kita hidup dan kita berikhtiar di planet bumi ini untuk memperjuangkan sebuah kebenaran dan keadilan bagi bangsa Papua.

Kita patut bersyukur bahwa bangsa Papua memiliki tanah yang penuh dengan susu dan madu, tanah yang indah menawan; dibalik semuanya ini menyimpan jutaan misteri. Kita juga patut bersyukur bahwa para bapak-bapak bangsa Papua telah meletakkan dasar “Papuanisasi”, maka orang Papua yang adalah rumpun Malanesia terus-menerus memperjuangkan hak kemerdekaannya yang telah dirampas dan dianeksasikan ke dalam NKRI melalui suatu mekanisme yang tidak adil, tidak demokratis dan tidak bermanusiawi dibawah baying-bayang Amerika Serikat, yang menurut Prof. Dr. Drooglever menyimpulkan bahwa Pendapat Penentuan Rakyat tahun 1969 adalah cacat hukum dan cacat moral.

Sejak proses pencaplokan bangsa Papua sampai detik ini, bangsa Papua mengembara dibawah penindasan neo-kolonial Indonesia bersama koraboratornya; orang Papua bagaikan burung berada dalam sarang terkekang.  Bangsa Papua dikelilingi oleh tiga tembok raksasa, yakni tembok tirani adat, tembok tirani swasta (Agama) dan tembok tirani Negara.

Negara Indonesesia menggunakan metode sarang laba-laba untuk menghancurkan bangsa Papua. Negara Indonesia bagaikan laba-laba membangun jaringan sedemikian rupa. Melalui jaringan-jaringannya, Negara Indonesia menyalurkan pelbagai bentuk kejahatan. Kaki tangan Negara Indonesia beraksi di mana-mana untuk memusnahkan orang Papua. Pelbagai bentuk kebijakan yang dikemas secara rapih diterapkan untuk membumihanguskan bangsa Papua.

Upaya pertama Indonesia adalah penghancuran jati diri orang Papua. Banyak cara ditempuh untuk menghancurkan sendi-sendi hidup bangsa Papua; selanjutnya ia menguasai tanah dan kekayaan alam; yang diikuti pembantaian etnis Papua. Penerapan Otonomi khusus, transmigrasi, pemekaran distrik, kabupaten, dan propinsi adalah upaya pemerintah untuk melumpuhkan bangsa Papua. Jaringan-jaringan kejahatan semakin bertambah dan ditata; jaringan-jaringan pemusnahan etnis Papua sudah, sedang dan akan beraksi. Tunggu waktunya bangsa Papua akan musnah dari pangkuan bumi ini.

Adalah tugas dan tanggung jawab semua komponen bangsa Papua untuk memutuskan mata rantai penindasan ini. Semua komponen bangsa Papua harus membangkitkan kesadaran massal, komitmen massal dan melakukan aksi massal untuk memutuskan jaringan-jaringan kejahatan yang dikembangkan oleh neo-kolonial Indonesia. Tembok tirani penindasan tak dapat dihancurkan jika setiap orang Papua tidak sadar, tidak mengambil komitmen dan tidak melakukan aksi nyata.

Anda dan saya kumpul di tempat ini untuk menata organisasi, alias penguatan organisasi; menata srategi dan taktik, dan menetapkan agenda rakyat.  Penguatan organisasi menjadi agenda pertama. Tanpa adanya penguatan organisasi, maka gerakan  kita akan jalan ditempat. Selanjutnya kita akan melakukan penguatan basis dan jaringan dalam dan luar negeri.

Penguatan basis penting dilakukan. Karena yang empunya perjuangan adalah akar rumput Papua. Jangan kita jadikan perjuangan ini milik elemen gerakan, milik kelompok tertentu. Kembalikan perjuangan ini pada tempatnya; biarkan akar rumput bangkit, biarkan gerakan akar rumput maju menyatakan kehendaknya, maju memperjuangkan hidupnya; maju menghalau penindasan dan biarlah akar rumput menentukan hak bangsa; mewujudkan kerinduannya. Saatnya gerakan akar rumput bangkit dan maju menyatakan kebenaran, memperjuangkan keadilan dan menegakan harkat dan martabat diri dan bangsa Papua.

Anda dan saya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk maju bersama akar rumput Papua menghalau penindasan, menghancurkan jaringan-jaringan kejahatan yang tertata rapi, menghancurkan tembok tirani penindasan; menghancurkan basis-basis kejahatan yang tertata rapi.

Kita harus menghargai keputusan Kongres Rakyat Papua II pada tahun 2000, di mana bangsa Papua menyatakan komitmen untuk mendorong perjuangan bangsa Papua dengan jalan damai. Keputusan ini mengikat semua komponen bangsa Papua; mengikat anda dan saya. Untuk itu, kita harus menetapkan target agar semua kerja-kerja kita menuju ke target utama. Anda dan saya berkumpul di sini untuk menata perjuangan, merumuskan strategi dan taktik dan menetapkan agenda rakyat Bangsa Papua yang bersifat damai dan bermartabat.

Kita harus akhiri penindasan ini, maka semua komponen membangun solidaritas bersama untuk mewujudkan keriduaan Bangsa Papua, yakni bebas dari tirani penindasan dan bebas untuk menciptakan Papua damai sejahtera. 
Port Numbay, 1 Mei 2010

“Persatuan Tanpa Batas Perjuangan Sampai Menang”

Selpius Bobii
(Ketua Umum EksNas Front PEPERA PB)
Note’s:
1.      Hasil Konggres II FRONT PEPERA WEST PAPUA telah digelar pada, 1 Mei 2010. FRONT PEPERA WEST PAPUA secara resmi dirubah dari elemen taktis menjadi POLITIK MURNI DALAM NEGERI.
2.      Hasil keputusan ini menjadi hasil kesepakatan bersama dalam Negeri
3.      Hasil Pidato ini bisa dicopy siapa saja dan sebarkan ke organ-organ yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.
4.      Kami Front PEPERA WEST PAPUA mengucapkan banyak terima kasih atas kerja sama dan dukungan bersama demi perjuangan tanpa batas, menang sampai titik akhir pembebasan mutlak.



PELAPOR

Fr Santon Tekege, Pr
Group Struggle Justice in Papua
Jl. Yakonde No.9-12 Padangbulan Abepura-PAPUA

0 komentar: