Jumat, 01 Juli 2011

DI NABIRE DERK ADII TEWAS DIANIAYA ENAM OKNUM TNI


Di Nabire, Derek Adii Tewas Dianiaya Enam Oknum TNIPDFPrintE-mail
Written by Papuapos   
Saturday, 04 June 2011 17:37
JUBI --- Derek Adii yang baru saja melengkapi persyaratan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Deiyai, dianiaya enam oknum tentara di Pelabuhan Laut Nabire, Sabtu (14/5) malam. Korban dikeroyok dan ditikam hingga tewas.

Data yang dihimpun Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Gereja Kingmi Papua di Nabire, korban dikeroyok anggota TNI di tangga naik KM Labobar. Serka HA, tetangga korban di Manokwari, mencabut sangkur dan menikam alis mata korban. Tak sampai situ, para pelaku langsung membuang korban ke laut.

“Pelaku enam orang, semuanya tentara, keroyok korban dan tikam lalu mereka buang dia ke laut,” kata Yones Douw, Koordinator SKP Kingmi Nabire, saat dihubungi JUBI, Senin (16/5) pagi.

Persoalan berawal ketika pria berusia 26 tahun itu meminta aparat TNI di Pelabuhan Laut Nabire agar menertibkan arus penumpang KM. Labobar. Permintaannya dibalas dengan penganiayaan dan penikaman dengan pisau sangkur hingga Derek Adii tewas di tempat.

Tak terima pengeroyokan dan penikaman itu, beberapa warga sempat melakukan protes. Namun akhirnya dilerai aparat keamanan.
Keluarga korban yang berdomisili di Amban, Manokwari, Martinus Adii, terkejut dengan informasi pembunuhan terhadap adiknyai. Karena itu, pihak keluarga mengutuk tindakan jahat aparat tentara. “Adik saya salah apa sampai kalian bunuh? Kalian manusia atau tidak? Kenapa bahasa dibalas dengan tindakan hingga adik saya tewas? Kalian benar-benar biadab,” tuturnya.
Martinus menceritakan, korban bersama mamanya hendak kembali ke Manokwari usai merampungkan berkas-berkas sebagai CPNS di Kabupaten Deiyai.

Memprotes tindakan biadap oknum anggota Kodim 1705 Nabire, ratusan mahasiswa dan masyarakat bersenjata parang, tombak dan anak panah, menduduki Pelabuhan Laut Manokwari, Minggu (15/5) sore.
Aksi protes warga Manokwari dilampiaskan dengan memecahkan kaca ruang tunggu penumpang. Beruntung, aksi tersebut tidak berujung anarkis setelah dihentikan aparat kepolisian. (Markus)

Minggu, 26 Juni 2011

DIALOG JAKARTA-PAPUA


Saya memberikan gambaran sedikit tentang dialog Jakarta-Papua yang sedang dikonsultasikan di public di Indonesia dan Papua. Semoga saudara/iku bisa memahami eksistensi dari sebuah dialog. Dialog ini dapat dibagi menjadi beberapa yakni dialog konflik, dialog budaya, dialog antar agama, dan lain sebagainya. Dialog di Papua dan Jakarta adalah dialog konflik. Karena di Papua dan Jakarta selalu terjadi konflik demi mempertahankan konsepnya sendiri-sendiri tanpa mengadakan suatu diskusi bersama selama ini. Oleh karena itu, dialog ini hadir untuk mempertemukan kedua belah pihak yang selama ini konflik terus-menerus tanpa mencari solusi bersama sebagai manusia. Dialog ini mempertemukan orang yang bertikai. Akhirnya berhadapan face to face sebagai manusia untuk mencari penyelesaian masalah atau konflik yang sedang terjadi dalam kehidupannya.
Iya, benar bahwa dalam dialog ini akan dibicarakan tentang segala realitas sosial di Papua. Seperti yang ungkapkan oleh beberapa orang di Papua. Saya sangat salut dengan pemahaman orang Papua, atas pengertian eksistensi dari dialog ini. Di sana dapat dikatakan bahwa: sebelum dialog, orang Indonesia meninggalkan NKRI HARGA MATI, dan juga orang Papua meninggalkan PAPUA M HARGA MATI. Jadi dalam dialog, kedua konsep pikiran ini, dapat ditinggalkan dan tidak bahas dalam ruang dialog. Di sini Jaringan Papua Damai dan Pejuang untuk DIALOG JAKARTA-PAPUA hadir untuk mempertemukan kedua belah pihak yang selama ini bertikai terus-menerus yakni PAPUA DAN INDONESIA. Jelasnya bahwa dalam dialog ini akan ada team atau wasit. Wasit ini bukan di pilih oleh Indonesia atau Papua saja, tetapi dipilih oleh kedua musuh (Indonesia dan Papua) sepakat siapa wasit dalam dialog ini. Jadi, di sana akan ada kesepakatan-kesepakatan dan solusi-solusi yang bisa diterima oleh kedua musuh besar Indonesia dan Papua selama ini. INDONESIA: Justru karena mempertahankan NKRI HARGA MATI, maka kebanyakan manusia Papua korban di atas tanahnya sendiri, dan DIBERLAKUKAN HUKUM YANG TIDAK MANUSIAWI DI PAPUA. PAPUA: Orang Papua mempertahankan PAPUA M HARGA MATI, sehingga banyak aktivis orang muda ditahan dan dipenjarakan bertahun-tahun, ketika:  ORANG PAPUA BERSUARA MERDEKA ke mana-mana di dalam negeri dan di luar negeri, maka kebanyakan masyarakat dipukul, ditindas, diteror, diintimidasi, diperkosa, dirampas sumber daya alam, diberlakukan HUKUM YANG TAK MANUSIAWI,  bahkan disiksa sampai mati dan ditembak mati, Semoga saudara/iku bisa pahami kedua pikiran ini. Lalu mencari jalan terbaik bagi orang Indonesia dan Papua. Maaf jika ada yang pikir ah, ini mau mempertahankan Otsuskah  apa ini? Karena Otsus adalah sebuah solusi dari segala masalah yang ada di Papua. Saya tidak bermaksud demikian ya, saya tahu dan saya pernah tulis opini bahwa OTSUS DI PAPUA GAGAL TOTAL, maka perlu dialog. 
Saya berpikir bahwa untuk mencapai sebuah misi/impian besar adalah melalui cara dan gaya yang bisa diterima oleh kedua musuh atau yang sedang bertikai seperti (Indonesia dan Papua). Saya mengakui semua perjuangan orang Papua untuk mencapai misi dan impian bersama ini. Saya secara pribadi sangat mendukung segala cara dan gaya perjuangan demi keselamatan dan pembebasan manusia dan tanah ini. Jelasnya bahwa segala cara dan gaya perjuangan, perlu saling mendukung, saling bersatu, saling kompak demi menggapai misi dan impian bersama ini. Jadi, orang-orang yang menolak segala gaya dan cara perjuangan demi pembebasan dan keselamatan manusia dan tanah ini, perlu dipertanyakan? 
Kita berdoa kepada-Nya agar Allah Tritunggal Yang Maha Kudus menyertai dan mengarahkan kita (Orang Papua) dalam perjuangan keselamatan dan pembebasan manusia dan tanah ini secara radikal.

Teriring: Salam dan Doa dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. 

Peace

Santon