(Laporan, Jhon Pekey), Dengan alasan yang belum pasti, masyarakat kabupaten Nabire kembali dikagetkan dengan adanya pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat pendatang (belum jelas siapa pelaku) pada suku Dani yang diperkirakan terjadi pada minggu malam. Sangat sayang, masyarakat Suku Dani ini terkapar tak berdayah di pantai Maf. Dengan kondisi fisiknya, terbelah silang oleh pisau di perutnya dan lehernya terpotong secara terpisah, tinggal kulitnya yang melapisi otot dan tulang lehenya.
Dengan kejadian itu, akhirnya masyarakat Suku Dani kembali membakar beberapa kios yang berada di pinggiran pantai Maf. Kondisi ini, berhasil diliput oleh metrotv dan kembali disiarkan melalui studio tersebut selama durasi 5 detik pada selasa malam.
Saat Roberth Bobii, teman sekosan sempat menanyakan ke orang tuanya, ternyata nabire kondisi tegang antara masyarakat suku Dani dan masyarakat pendatang yang melakukan pembunuhan. Hal ini, mengakibatkan polisi turun ke berbagai mata jalan yang ada di nabire. Sampai- sampai masyarakat suku lain pun merasa was- was untuk keluar dari rumah seperti biasanya untuk kegiatan seharian masyarakat Nabire.
Sama hal dengan orang tua saya, saya pun sempat menanyakan melalui via telepon, mereka belum tahu pasti alasan megapa masyarakat papua, masyarakat Dani itu terbunuh di pantai Maf tersebut. Pantai yang biasa menjadi favarit banyak orang, apalagi saat malam minggu. Namun, menurut orang tua bahwa, informasinya akan menyusul, setelah kondisi nabire dapat berjalan dengan baik.
Disini, terbunuhnya masyarakat Dani merupakan sebuah penciptaan konflik. Mari kita telusuri, mengapa hal itu terjadi? Adakah pemain layar belakang, yang mendukung masyarakat pendatang(pembunuh) tersebut? Mari kita cari tahu alasannya.