M U S I B A H B E S A R P E L A N G G A R A N H A M B E R A T
PEMBIUSAN POSITIF ANTI RASIS PAPUA MELALUI “MIRAS” (MINUMAN KERAS FORMALIN) MENEWASKAN ENAMBELAS ORANG DI KABUPATEN DEIYAI PAPUA
“Di bawah misi Presiden Republik Indonesia “segera musnah orang papua” melalui sela apa saja telah terbukti di Kabupaten Deiyai berjumlah Enambelas (16) orang menewaskan. Dapat di bagikan menjadi Sembilan (9) orang mati tempat dalam semalam telah mayatkan dan Tujuh (7) orang masih rawat dalam keadaan mata gelap pake obat ramuan asli daerah anti bius formalin campur dengan minuman keras beralkohol”
----Kejadian peristiwa Musibah luar biasa di balik Pelanggaran HAM Anti Rasis---
LATAR PERKEMBANGAN
Kejadian menewaskan Sembilan 9 orang nyawa Pemuda dan Tujuh 7 orang nyawa Pemuda melumpuhkan rawat di rumah masing-masing dalam keadaan mata gelap dengan perhitungan koma, berjumlah enambelas 16 orang adalah peristiwa luar biasa dalam sehari di basmikan melalui permainan dalam Bius Positif Formalin beralkohol menjadikan minuman. Kejadian peristiwa besar ini dapat di lihat dari kaca mata pergeseran politik adalah salah satu bagian dari Pelanggaran HAM berat “bius anti ras orang papua”, di bawah garis program misi presiden Republik Indonesia di Daerah Tigi-Deiyai.
MIRAS bukan baru tiba dan baru lazim lagi di pelosok dunia umum, khusu papua barat dan terkhusus lagi di Kabupaten Deiyai. Dengan berbagai produknya dengan terlengkap beredar di semua remaja di belahan dunia sudah kenal apa itu miras, meredakan hati dengan efek hanya mengenangi diri alcohol lebih dari pembuat dengan mempersenkan antar kelas minuman tertulis pada labelnya, tidak membahayakan.
Namun “MIRAS” yang pernah terjadi di Kabupaten Deiyai kali ini lain dari pada lain, di ungkapkan oleh seorang peminum mabuk caliber dari sejak kecil hingga kini masih ada lanjut. Dalam hal ini telah nyata-nyata terlihat bahwa “MIRAS” pembiusan formalin anti rasis Papua Barat di jual oleh kaki tangannya sesuai visi presiden diatas.
Minuman Keras sudah kenal dan rasa berlalu dengan pahit apapun di bandingkan minuman keras yang baru rasa minum di Kabupaten deiyai saat kemarin Menewaskan Belasan nyawa orang tersebut. Adalah telah terhitungkan “Pelanggaran Hak Asasi Manusia” melalui telah jual “MIRAS” tanpa label oleh kem PT. DMT menempati di Pinii Tigidoo Waghete Deiyai untuk operasi jalan trans setempat, mengingat dengan kronologis.
KRONOLOGIS KEJADIAN
Kronologis membenah, rangkuman pemuda deiyai yang kena musibah pesta Miras di waghete beli minuman keras “MIRAS” dengan seharga sebanding murah di salah satu tempat yang sedang jual di tawarkan oleh PT. DMT, menempati waghete enam bulan yang lalu. Kemudian mereka ketahui tempat jual, pada tanggal 9 Juli semalam mereka kumpul membelinya minuman itu, pemuda waghete berkumpul berkubu beberapa kelompok. Mereka minum dari sejak tanggal 9 Juli berturut-turut selama 4 Empat malam tiga hari karena mereka biasa, dalam hal ini mereka tau miras biasa dan Miras Alkohol kimia.
Hari yang keempat pada malam hari puncak minum, pada tanggal 12 Juli mereka beli “MIRAS” di PT. DMT salah satu PT yang menempati untuk Operasi jalan trans menuju ke Kapiraya dan bouwobado. Mereka beli di tempat itu ada seorang perempuan dari kem PT itu sedang jual dengan harga murah kepada mereka (kenyataan Pasang dari Kem dan lain pihak). Botol yang mereka jual lalu beli adalah tanpa Label satupun di botol yang berbentuk besar lalu botol karet putih tumbas biru.
Hari itu mereka Bandar slokinya, kemudian setelah dua sloki putar habis ada sorang teman berkata diantara mereka bahwa “minuman kali ini minuman sangat berat, maka kawan kamu beli dimana ungkapan karena mulai berat pada dirinya, di nyatakan akhir kata”. Kemudian lanjutan salah seorang anggota korban bernama Domin mote katakan bahwa “setelah minum itu kami semua mulai tidak sadar dan tidak daya lagi, selain itu mata kita tidak bisa melihat pada hari itu” ungkapan setelah kejadian.
Lanjutan Menurut Domin, “kami sering minum minuman alkohol yang biasa simpan di rumah sakit, tetapi kali ini tidak sama dengan alkohol yang sering kami minum. Sering adik – adik juga minum 4 malam sampai satu minggu tetapi itupun dalam rentang waktu satu atau dua hari bisa sadar kembali. Tetapi kali ini alkohol yang kami beli ini minumannya sangat lain dari yang biasa minum. Karena ketika kami minum tidak sadar langsung tabanting di rumah pikiran hilang dan matapun ikut buta,”katanya.
Mereka minum masing-masing tempat yang berbeda pertigaan Tigidougida, timipotu, ujung lapangan lama, dan ujung lapangan baru. Minuman yang mereka minum adalah minuman jenis Alkohol yang biasa simpan di rumah sakit, tercampur dengan bius formalin, nyatanya. Kata Domin “Kami menduga miuman ini ada campuran kimia karena kami biasa minum alkohol tetapi tidak pernah ada begini dan kali inilah yang mendapat musibah besar – besaran,” ujarnya.
Setelah itu pada hari jumat tanggal 12 pagi setelah terjadinya 6 orang bawah lari kerumah sakit umum madi kab. Paniai, begitu keadaan min kehilangan akal dan mata sudah gelap tubuh mereka sudah tidak ada daya lagi tak bernafas. Sampai rumah sakit dokter memeriksakan orang-orang yang minuman berformalin itu, selesai Dokter periksa masing-masing hasil jawabannya ia berkata tidak bisa tertolong karena racun sudah menyebar memakan semua tubuh mereka. Dan mereka minum air racun yang biasa memakan nyawa sedetik, kata dokter dari rumah sakit di madi. Hasil otopsi rumah sakit madi sudah ada di tangan pihak keluarga.
Setelah Otopsi Pihak keluarga bawah kembali kerumah masing-masing langsung di mayatkan, kemudian dari rumah 3 tiga orang nyawa menyusul melayang pada hari itu. Kemudian dua orang langsung di kuburkan serta yang enam 6 mayat pamerkan di lapangan sepak bola waghete sejajarnya, pada hari sabtu 14 Juli. Sambil menunggu kedatangan pihak pemerintah daerah Kab. Deiyai untuk memberi pemahaman terhadap kematian keracunan sekali mati itu. Pihak keluarga dan masyarakat kota waghete menunggu sampai pemerintah Deiyai setempat tidak muncul baik DPRD, PEMDA, CAMAT, KOLAMIR, POLSEK, pada jam stengah tiga 3 baku bubar bawah dengan sejajar mayat kerumah masing-masing. Dan tujuh 7 orang lainnya masih ada nafas dalam keadaan lumpuh buta gelap mata sedang merawat di rumah masing-masing dalam keadaan mata gelap. Sedang rawat itupun juga masyarakat sudah tanganinya, meminumkan obat anti bius formalin, namun sementara mereka bertahan nafas bisa hidup, kalau tidak pasti mereka nyawa melayang bersamaan dengan Sembilang 9 orang nyawa lainnya.
Enambelas Nama korban MIRAS Beracun Formalin dengan berumur 25-30an status kepemudaan (kawin-belum kawin) adalah :
I. Yang langsung meninggal di mayatkan
1. Yulianus takimai
2. Aten Ikomou
3. Yan Mote
4. Asis Mote
5. Dominggus Mote
6. Agus Mote
7. Oktopianus Adii
8. Yonas Giyai
II. Yang masih hidup bernafas lumpuh mata
1. Nius Dogopia
2. Erison Dogopia
3. Melison Mote
4. Demianus Mote
5. Andreas Dogopia
6. Elikius Mote
7. Finsen Pigome
8. Madaibunamoye madai
MEMBUKA RUANG PENGADILAN RAKYAT
Pada hari senin tanggal 16 juli membuka ruang di sebut pengadilan rakyat hanya untuk mencari sebab musabab atas kejadian perstiwa dasyat menewaskan 9 orang nyawa pemuda sekejab dan 7 orang lainnya melukai melumpuhkan mata oleh miras beracun. Bertempat di halaman desa/kampung waghete II, dengan kerimun masyarakat daerah deiyai. Pada saat penjelasan atau mencari akar sebabnya menghadirkan Tokoh-tokoh Adat kab. Deiyai, Camat Tigi, Pemda asisten II mewakili bupati, kolamir, dan Polsek, hanya DPRD saja yang belum hadir setempat satu anggota pun.
Orasi Pengadilan rakyat ini di pimpin oleh Yance Mote mantan calon MRP di jayapura papua, dari awal sampai akhir acara penyampaian mencari akar masalah dan menuntut segera buat kebijakan pemerintah menangani masalah Kejadian MIRAS dan kebijakan masalah lain kedepan. Yance Mote sangat menyambungkan Aspirasi rakyat atas kesedihannya kejadian musibah luar biasa tersebut.
Yance mote mulai menaruhkan bahasan dalam mencari jawabannya dengan tegas bahwa “kejadian kematian sekejab memakan belasan nyawa Musibah sangat berat dan luar biasa di kabupaten deiyai ini , sebagai bagian dari Pelanggaran HAM, Anti Rasis Orang papua sangat berat melalui miras ini. Kemudian ia melepaskan opor kata kepada pemerintah dan masyarakat sekelilingnya untuk mengungkapnya kenapa dan bagaimana mulai kejadian ini dan berakhirnya kejadian musibah ini.
Orasi lanjut sedang memberi kesempatan kepada yang wewenang di daerah kabupaten deiyai yang bisa berbicara ambil kebijakannya dalam hal masalah ini, penyampaiannya bertahap yaitu :
1. PEMDA Kab. Deiyai mewakili bupati Asisten II Menyampaikan bahwa; hal masalah ini sebab-akibat awal kami tidak tau, maka masalah ini bagian dari masalah tugas kami, namun kami tetap cari dengan pelan oknum pelakunya mengedarkan Alkohol semacam itu. Lanjutan kami tetap buat PERDA untuk mengawasi sama hal kejadian masa depan, supaya tidak akan terjadi hal seperti itu kedepan. Tegasnya dengan pelan.
2. POLSEK Kab. Deiyai Distrik Tigi menyampaikan bahwa; memang kejadian ini tugas kami untuk mengamankan dan melacak siapa menyebarkan alcohol semacam itu sampai tuntas kami tetap amankan secara pelan. Tetapi dengan catatan jangan terrorkan kami, sebab siapa yang suruh minum minuman keras, nyata kejadian, balik oknum. Hal ini kami sebagai pengamanan tetap kami cari sampai tuntas sedalamnya, tandas janjian di mata umum oleh polsek)*
3. TOKOH ADAT Kab. Deiyai berada di distrik tigi menyampaikan bahwa dalam hal miras ini kami semua sudah buat kesepakatan buat ketentutan jangan pernah minum keras, di tahun yang lalu. Tetapi dengan kenyataannya masalah sudah telah terjadi di depan mata kita memang sangat dasyat kejadiannya ini. Maka kami sebagai tokoh adat tetap kami sama-sama buat dan menjaga kemungkinan kedepan jangan buat seperti sekarang ini. Kami tidak tau apa yang mereka lakukan dalam hal minuman. Maka kita semua harus jaga sebagai kebersamaan deiyai tanpa Miras.
4.DINAS KESEHATAN Kab. Deiyai perwakilan menyampaikan bahwa; penyabaran alcohol yang biasa pakai di rumah sakit kami tidak tau, kecuali siapa anggota kesehatan yang jual harap lapor ke kami, kami tetap pecat dia dari dinas kesehatan. Dan minuman keras yang mereka minum hasil pemeriksaan kami ada campuran keracunan berformalin di campur dengan alcohol, yang membahayakan. Maka pemerintah dan kepolisian perlu cari tahu siapa pengedar jual minuman keras semcam itu. Karena minuman ini kami baru lihat dengan menewaskan begitu nyawa banyak. Racun yang mereka campuri adalah racun formalin yang sangat membahayakan, pantasan terjadi kejadian begitu memakan nyawa sekejab itu; tandas.
5. DPRD Kab. Deiyai tidak ada satu anggota pun pada saat orasi pengadilan rakyat maupun pada saat sejajar enam mayat di lapangan sepak bola;
6. PEMUDA PIMPINAN PEMABUK, mengakunya Keni Ikomoumenyampaikan dengan tegas bahwa; MIRAS yang kami biasa minum berbagai botol bercap apapun tetapi minuman yang baru minum menewaskan Enambelas pemuda ini, lain dari pada minuman yang kami biasa minum. Maka siapa penjual minuman itu harap di tuntaskan dan penjual minum formalin segera cabut kaki dari daerah deiyai, tegasnya.
7. PENGORATOR pengadilan rakyat Yance mote menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarat kerimun menegaskan beberapa tandas tuntut adalah; hari ini deiyai berduka sekejabnya menewaskan Sembilan orang nyawa pemuda pengawal kota wakeitei, dan Tujuh lainnya Menglumpuhkan gelap mata. Kejadian peristiwa luar biasa adalah termasuk Pelanggaran HAM dan Anti Rasis melalui MIRAS, titik temunya kelemahan pemuda. Maka kami masyarakat deiyai menuntut segera membuat perda untuk menjaga kemungkinan menjual miras kedepan, dan pun sesegera di pertanggung jawabkan pihak penjual di tempat ini.
8. KEGURUAN mewakilinya Yance Pekei guru SMP Negeri bahasa inggris menyampaikan dengan tegas bahwa; saya adalah guru yang mengajarkan kamu menjadi manusia maka kenapa pemerintah daerah khusunya DPRD membiarkan masalah ini sampai masyarakat sendiri melulu di tengah lapangan. Pada hal kami mendukung dengan suara kami sambil pawai atraksi sampai berhasil menjadi DPRD. Lebih baik buka baju dan undur diri saja, tandas dengan perasaan hati, guru sangat menyakiti, parah)*
Selanjutnya unek-unek tuntutan masyarakat kritik pemerintah banyak hal di kritik terhadap pemerintah baik DPRD maupun PEMDA setempat sangat mengkutuk atas kejadian itu. Pemerintah tanpa ketegasan apapun dalam hal ini dengan langsung-langsung ungkapan akar permasalahannya, hanya tinggal janji masyarakat menunggu mengklarifikasi masalah MIRAS atas kejadian.
Masyarakat menuntut orang yang menjual minuman alkohol bercampur racun formalin segera cabut kaki dari Kab. Deiyai. Supaya daerah deiyai aman kembali seperti biasa. Atas ketahuinya oknum tempat penjual Miras tercampur itu.
ANALISIS RANGKUMAN
Analisis dari pada kejadian peristiwa luar biasa di Kab. Deiyai ini, banyak tinjauan pandangan yang di kajinya. Lebih mendalam lagi persoalan keji di balik tantangan kehidupan masyarakat di kalangan pemuda berpatoknya. Dalam hal Kehidupan uji bagi Pemuda daerah melalui “MIRAS” ketagihan menanti tanpa rasa kasih siapapun dengan membawa efek membahayakan.
Namun Kejadian Peristiwa keanehan terjadi di Daerah Deiyai-papua sangat di sayangkan. Di nyatakan pesta Pembangunan Fisik Kab. Deiyai, tanpa pagar landas oleh Pemerintah Daerah. Kita masyarakat setempat tidak ada kata salahkan Keenambelas Pemuda yang kena bencana minum “MIRAS” yang beracun Formalin di permainkan oleh kaki tangannya “Anti Ras Papua” walaupun orang papua hanya segelintir kepentingan Pontong rokok, kenyataan balik rahasia.
Beberapa analisis ketersangkaan alasan tentang meninjau atas Keenambelas Pemuda berlumpuh buta dan Tewas memakan oleh neraka “MIRAS” Minuman Racun Formalin adalah :
1. Pemuda di waghete Kab. Deiyai biasa Bandar minum berbagai cap, tetapi berbeda dengan minuman semacam di minum kali ini.
2. Minuman yang pemuda mereka minum beli dengan seharga murah sesama sang penjual sesaat pada tempatnya di PT. DMT waghete.
3. Bukan minuman Beralkohol tetapi Air minum Racun Formalin asli buktinya;
4. Ibu satu yang di jual sesama pemuda-pemuda adalah salah satu jaringan permainan “Anti Rasis Orang Papua” bekerja sama melalui pengawal lain PT. DMT
5. Pemuda-pemuda yang biasa minum bukan dengan ribut, tetapi tenang dalam hal ketenangan diri tetapi ada permainan gelap bisa menewaskannya begitu kejam;
6. Isu Kaki tangannya Ilmu gelap bermain pelan dengan halusnya menemukan kelemahan pemuda akhirnya bisa memakan nyawa begitu parah melalui MIRAS.
7. Isu lain mereka di makan oleh buat adat yang lalu, tetapi benar-benar kelihatan pada buktinya lapangan bukan dari adat, di makan oleh arusnya Miras racun formalin terpasang kaki tangannya.
8. Dan lain-lain banyak kajian isu;
Kronologis Menewaskan Nyawa Manusia oleh “MIRAS Racun Formalin adalah :
Nama-nama Korban : sudah sebut jelas diatas
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 25 s/d 30an
Status : Pemudaan Belum Kawin-Sudah Kawin
Jumlah Pemuda : Enambelas 16 Orang
Jumlah Mati Mayat Langsung : Delapan 8 Orang Nyawa Pemuda
Jumlah Lumpuh Mata Buta : 8 Orang Pemuda
Jenis Minuman : MIRAS Alkohol Beracun Formalin
Tempat Jual : PT. DMT
Orang yang Jual : Perempuan Orang Mee Asli
Tempat Kejadian : Waghete Kab. Deiyai Papua
Tanggal Kejadian : 12 Juli 2012
Berdasarkan riwayat ini sangat mengkejikan dalam permainan luar biasa di lakukan oleh tim kaki tangannya “Anti Rasis” melalui MIRAS RACUN kejadian di tengah pergeseran politik atas misinya. Orang papua yang bermain dengan Minuman belum sadar dalam hal ini, ketika renungan hal politik merja rela oleh kaki tangan anti rasis ini.
Kejadian peristiwa ini sangat menyedihkan kejamnya di katakana sebagai musibah besar yang terjadi menyatakan bahwa kejadian “Wabah Miras beracun Formalin Menewaskan Belasan Pemuda di Kab. Deiyai” sangat real. Nyata buktinya kami lampiri dengan foto-foto lengkap diatas, atas memang nyerihnya kejadian peristiwa Penyebab MIRAS Kab. Deiyai.
Sebagai penulis lihat di mata sendiri apa sebab-musababnya kejadian ini, sekian dan terimakasih)* (Agusmote)