Jumat, 19 April 2013

KORBAN 61 ORANG DI YAHUKIMO AKIBAT KETIADAAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH PEMERINTAH INDONESIA



meninggalnya 62 warga Samenage, Kabupaten Yahukimo Papua, akibat kurangnya pelayanan kesehatan di daerah itu. Hal itu menampik keterangan yang dilontarkan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo Bonggo Sumule dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang mengatakan, meninggalnya masyarakat akibat wabah penyakit.
 
“Pemerintah jangan mencoba mengalihkan isu yang terjadi di Samenage. Hal yang sebenarnya terjadi di daerah itu adalah, kurangnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, sehingga ketika masyarakat tertimpa sakit tidak dapat tertolong dan akhirnya meninggal. Data yang kami publikasikanpun semuanya memiliki bukti kuat baik data tertulis, foto hingga video,” kata Pastor Jhon Jonga, Peraih  Yap Thiam Hien Award 2009, Bidang Penegakan Hak Asasi Manusia kepada wartawan, di Wamena, Jumat (19/4).
Menurut Dia, akibat kurangnya pelayanan kesehatan membuat banyak warga yang sakit tidak tertolong, bahkan banyak di antaranya meninggal. Bahkan, jika ada yang sakit berat dan keluarga memiliki cukup biaya, maka akan dibawa ke Wamena. Sementara yang tidak memiliki biaya banyak dibiarkan begitu saja dan akhirnya meninggal. Hal itu tejadi dalam kurun waktu tiga bulan, yakni Januari-Maret 2013.
“Menurut laporan masyarakat dan juga para kader, selama ini petugas kesehatan (mantri) tidak berada di Samenage, sehingga pelayanan kesehatan tidak berjalan dengan baik. Masyarakat tidak bisa sepenuhnya berharap pada kader, karena kemampuan kader sangat terbatas dan membutuhkan pendampingan. Selain itu, ada juga laporan dari masyarakat ada kader yang meminta bayaran kepada masyarakat ketika berobat,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pada 26 Maret 2013, ketika tim baru sampai di Lapangan terbang Sawageit, tim mendapati masyarakat sendang membawa seorang wanita yang sakit berat dengan tandu dari kampung Hugi Lokon untuk diterbangkan ke Wamena. Ketika ditanyai, wanita itu menderita sakit di perut, kaki, serta tangan bengkak dan kulit kekuning-kuningan. “Pada saat tim kembali dari Samenage pada 2 April, pasien tersebut masih berada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Wamena.,” tambahnya.

Hal senada dilontarkan, Dorcas Kossay, tim investigasi Pastoral Keuskupan yang pada saat itu ke Samenage untuk melakukan kegiatan gereja. Dimana dirinya mengungkapkan, pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak seperti Posyandu, pemeriksaan ibu hamil, penimbangan bayi balita, imunisasi di Distrik Samenage tidak berjalan. “Pelayanan kesehatan benar-banar tidak berjalan baik. Bahkan, kami mendapati di ruangan Puskesmas banyak obat-obatan berhamburan di lantai ruangan dan tidak terpakai,” kata Dorcas Kossay.
Menurut Dia, berdasarkan hasil wawancara dengan para kader dan melihat diagnosa penyakit selama tim mengadakan pengobatan gratis, dominan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah limpah, malaria klinis, scabies, diare, asma, cacingan, kekurangan gizi, flu, dan demam panas.
Untuk masalah ini, ujarnya, dirinya sudah bertemu Wakil Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo. “Pada kesempatan itu, Wakil  Bupati menegaskan, dirinya gagal dalam melakukan pengawasan, sedangkan Kepala Dinas  Kesehatan mengakui dirinya gagal menangani para petugas medis di Distrik Samenage,” ujarnya.

Inilah data 62 warga Distrik Samenage yang meninggal :
1. Harian Hugi (18) Sesak nafas dan bengkak-bengkak di seluruh tubuh
2. Bace Wetapo     (2) Sesak nafas
3. Mince Wetapo    (1) Sesak nafas dan mencret
4. Loen Lokon    (2) Mencret Tanpa darah
5. Saliana  Hugi (3) Ispa Badang Lemah
6. Yohan Hugi    (42) Jantung bengkak dan sesak nafas
7. Faeto Ese    (3) Nafas sesak dan mencret
8. Alpius Hugi    (40) Seluruh Badan Bengkak
9. Napoke Hugi (43) Sakit ulu hati
10. Titimwa Hugi (50) Sakit ulu hati
11. Simon Wulep    (48) Mencret darah dan mata bengkak
12. Tituke Hugi    (46) Sesak nafas
13. Komahe Asso    (51) Sesak nafas dan ulu hati
14. Ameka Hugi    (21) Ispa Perut Kecalingan
15. Muliance Kuwam (18) Penemonia
16. Yahiah Hugi    (49) Sesak nafas
17. Ince Kuwam    (10) penemonia
18. Solapin Hugi (56) Penemonia + ulu hati
19. Yesmanto Hugi (20) Mencret darah
20. Paus Mumake    (48) tiba-tiba meninggal
21. Manto Asso    (5) Muntah diare
22. Misike Mumtake (18) Muntah darah
23. Poke Wetapo    (5) Batuk dan lender
24. Yolince Wetapo (1) Penemonia
25. Marminwa Kuwan (51) Sesak nafas
26. Lalikliak Wetapo (56) Sakit ulu hati
27. Tina Mumiake (56) Nafas sesak dan badan bengkak
28. Emeral Yelem (38) Sakt ulu hati dan nafas sesak
29. Tikilo Wahee (50) Sesak nafas
30. Naselek Asso (48) Penemonia
31. Esikep Asso    (29) Malaria
32. Habel Asso (18) Penemonia
33. Awari Mumiake (50) Nafas sesak ulu hati
34. Yawuato Mum    (38) Nafas sesak batuk
35. Erekik Mumiake (29) Mencret darah
36. Hesilik Mumiake (30) Penemonia
37. Wenehake Asso (49) Nafas sesak
38. Akaloak Asso (20) Penemonia
39. Matan Eseme    (18) Cacingan atau mencret
40. Yaris Mam (3) Diare biasa
41. Yorius Kiban (4) Batuk sesak nafas
42. Solina Asso    (5) Penemonia
43. Honopalek Mumiage (42) Ispa
44. Womkayo Mumiage (38) Sesak nafas
45. Nolukmo Mumiage (40) Batuk darah
46. Namuk Mumiage (24) Cacingan dan mencret
47. Yamus Mumiage (36) Penemonia
48. Ekentep Mumiage (56) Ispa
49. Aroki Esema    (38) Sesak nafas
50. Serenus Mumiage (20) Batuk pilek dan sesak nafas
51. Howatogohe E (46) Sakit ulu hati
52. Isael Mumiage (38) Paru-paru basah
53. Isak Kiban (49) Amobah
54. Yohana Mumiage (41) Sakit ulu hati
55. Muken Wetipo (38) Sesak nafas
56. Murue Esema    (24) Seluruh badan bengkak
57. Otiakma Kiban (47) Penemonia
58. Ameka kiban    (19) Ispa
59. Seliwa Kiban (48) Sakit hati
60. Wakma Mumiage (50) Jantung bengkak sesak nafas
61. Mama Mumiyake (45) Sesak  Nafas
62 Hapian Wetapo (16) Penyakit Dalam
Data tersebut ditulis oleh Habel Lokon, kader kesehatan yang bertugas di Puskesma Samenage.
Sumber: Tabloid Jubi Papua

0 komentar: