Senin, 14 September 2015

Sebut Merauke Surga Transmigrasi, Menteri Marwan Berseberangan dengan Presiden RI Jokowi


Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengulangi lagi sikap “kepala batunya” yang menentang pernyataan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Alih-alih mendukung pernyataan Jokowi yang ingin menghentikan program transmigrasi di Papua yang kontroversial, Menteri Marwan malah menyatakan akan memperluas program transmigrasi di Papua.

Menteri Marwan dalam dalam wawancaranya di Jakarta, pekan ini, mengatakan program mengirimkan masyarakat miskin dari tempat yang padat ke tempat yang minim penduduk – yang dibekali juga dengan uang dan diberikan tanah – telah terbukti “sukses” di Merauke.
“Merauke dapat dianggap sebagai wilayah perbatasan yang telah berhasil dalam melaksanakan program transmigrasi dan pengembangan lahan pertanian di kawasan timur Indonesia,” kata Marwan kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip Jakarta Globe.
Marwan menambahkan Merauke adalah “surga bagi transmigran,”. Ia memperkirakan 275.000 orang telah pindah ke Merauke sejak aneksasi Indonesia atas Papua Barat pada tahun 1969.
Jumlah pendatang ini disebut-sebut sering merugikan penduduk asli. Pendatang ini dituduh mengabaikan perasaan, kebiasaan dan tradisi masyarakat asli, menghancurkan lingkungan, dan merampas peluang ekonomi penduduk asli.
Jokowi, dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat terkemuka di Jakarta, Kamis (10/9/2015), mengumumkan kembali bahwa pemerintahannya akan mengakhiri program transmigrasi ke Papua.
“Pemerintah akan menghentikan transmigrasi ke Papua karena telah menyebabkan terlalu banyak kecemburuan sosial,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Presiden, Teten Masduki.
Presiden, tambah Teten, telah meminta Gubernur Papua untuk menghentikan program transmigrasi ini.
Menteri Marwan, tampaknya tidak mendengarkan pernyataan Jokowi ini. Ia mengatakan bahwa program transmigrasi akan menggenjot produksi sekligus mendukung rencana pemerintah untuk mengembangkan 1,2 juta hektar sawah di Merauke, di bawah proyek Merauke Integrated Rice Estate (MIRE).
“Jika program ini berhasil, akan ada banyak pembangunan yang akan mengubah wajah daerah ini,” katanya yakin. (Jubi, edisi 10 September 2015)

0 komentar: